Secara fisiologis seorang wanita dalam masa kehidupannya selalu akan mengalami perubahan yang bertahap sejak masa bayi, kanak-kanak, pubertas, reproduksi, klimakterium dan akhirnya masa senium. Tiap- tiap masa mempunyai tanda khas, sehingga bila ada penyimpangan , itu merupakan tanda patologik.
BAYI WANITA.
Pembentukan
jaringan reproduksi telah komplet sewaktu dalam kandungan sehingga , bayi lahir
cukup bulan sudah lengkap semua , jumlah folikel primordial anatar 750.000 – 1
juta butir dan tidak bertambah. Setelah lahir jumlah akan berkurang sesuai
dengan usia. Alat reproduksi tinggal
berkembang sesuai usia . Pada minggu pertama dan kedua setelah lahir, bayi
masih mengalami pengaruh esterogen dari ibu,sehingga kadang-kadang terjadi
pembengkakan payudara bayi laki atau perempuan dan terjadi perdarahan
pervaginan pada bayi perempuan. Perdarahan ini bersifat withdrawal bleeding.
Pada waktu lahir
serviks dan korpus uteri perbandingan 1:1, kemudian berubah 2:1 saat anak-anak
dan 1:2 saat pubertas karena pengaruh esterogen dari ovarium sendiri.
MASA KANAK-KANAK
Pada masa ini
rengsangan hormone kelamin sangat kecil, demikian pula hormone gonadotropin
masih rendah, sehingga pertumbuhan alat reproduksi tidak begitu jelas. Dalam
masa ini pengaruh hipopise dalam memproduksi hormone terutama ditujukan untuk
pertumbuhan badan tingg maupun berat badan
MASA PUBERTAS
Adalah masa
peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, dengan batas yang yang tak
tajam. Boleh dikatakan bahwa masa ini adalah masa awal dari berfungsinya
ovarium sebagai penghasil hormone esterogen dan progesterone
Secara klinis
awal pubertas dimulai dengan tumbuhnya cirri-ciri kelamin sekunder dan berakhir
kalau sudah ada kemampuan reproduksi.
Pubertas pada
wanita biasanya dimulai pada usia 8- 14 tahun dan berlangsung selama 4 tahun.
Pada saat ini terjadi pertumbuhan badan yang cepat, timbulanya cici- kelamin
sekunder, menarche, dan perubahan psikis. Pada saat ini pula ovarium dalam
bekerja dibawah pengaruh hipopise yang mengeluarkan FSH, LH.,LTH . Hipopise
sendiri dipengaruhi hipotalamus yang mengeluarkan Releasing Faktor. Denagan
pengaruh hormone-hormon ini maka folikel-folikel dalam ovarium berkembang.
Tidak seluruh folikel berkembang menjadi matang- yang matang hanya beberapa-
tetapi folikel-folikel ini dapat menghasilkan esterogen. Folikel yang tidak
menjadi matang akan atresia. Pada saat bersamaan kortek adrenalin membuat
hormone androgen yang memegang peranan pada pertumbuhan badan.dan berpengaruh
pula pada perkembangan pubis serta clitoris.Pengaruh kecepatan pertuimbuhan
badan wanita didominasi oleh esterogen. Esterogen ini pula yang menyebabkan
penutupan garis epipise, sehingga peertumbuhan badan terhenti. Pengeruh
esterogen ini pula yang menyebabkan perkembang alat reproduksi dan alat kelamin
sekunder lain sehingga mencapai bentuk seperti orang dewasa normal dan siap
untuk melanjutkan fungsi reproduksinya.
Pada masa ini
pula perkembangan emosi dari alam egosentrik kealam pikiran yang lebih matang.
TAHAPAN
PERKEMBANGAN PUBERTAS WANITA
TAHAP
|
USIA
|
I Tak ada tanda perkembangan seksual yang
nyata
II
Awal perkembangan payudara adanya periareolar dgn bbrp tuberkel, tumbuhnya rambut pubis dan
aksila, pertumbuhan labia minora dan
mayora, serta pertumbuhan badan yang cepat
III.
Perkembangan payudara dengan
tumbuhnya putting susu, rambut pubis dan aksila bertambah, labia lebih
berkembang, perkembangan vagian clitoris, dan kira-kira 30% mulai menarche.
IV.
Perkembangan payudara dan
genitalia eksterna sempurna, hamper semua wanita sudah menarche
V.
Perkembangan seksual orang
dewasa, ovulasi dll
|
< 11 th
10,5 ± 2 th
11,5 ± 2 th
12,5 ± 3 th
14 ±
3 th
|
Dikutip dari
:Adolescent Gynecology, a guide for clinicians: Alfred M. Bongiovanni,M.D.
Pengetahuan
tentang penutupan epipise tulang pergelangan tangan dan kadang lutu atau lengan
dapat dipakai untuk menentukan usia seseorang sudah dewasa atau belum.
KLIMAKTERIUM DAN
MENOPAUSE
DEFINISI.
Klimakterium :
merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senimu
Menopause : haid terakhir atau saat terjadinya haid
terakhir. Bagian klimakterium sebelum menopause disebut pramenopause dan
sesudahnya disebut pasca menopause
Sebiun adala
masa sesudah pasca menopause, ketika telah tercapaikesimbangan baru dalam
kehidupan wanita sehingga tidak ada lagi gangguan cegetatif maupun psikis
KLIMAKTERIUM
PRAMENOPAUSE
M PASCAMENOPAUSE
E
Esterogen N
O
Haid tak teratur P Tak ada haid
A
U
Gonadotropin S
Osteoporosis
E
____________________________________↓____________________________________
-6 -5 -4 -3 -2 -1 49.3 +1 +2 +3 +4 +5 TH
KLIMAKTERIUM
Adalah kondisi
fisiologis dari seorang wanita dengan bertambahnya usia. Kita sulit menentukan
awal dan akhir dari klimaterium. Klimakterium umumnya ± 6 tahun sebelum
menopause dan berakhir 6- 7th sesdudahnya . Bila tanpa gejala-gejala
kadang sulit menentukan kapan mulai dan kapan berakhir.
Dasar terjadi
klimakterium adalah kebalikan dari pubertas. Pada pubertas adalah mulainya
produksi hormone gonadotropin oleh hipopise untuk merangsang ovarium
berproduksi, sedangkan klimakterium ovarium tak bereaksi terhadap rangsangan
hormone gonadotropin, karena terjadinya atresia ovarium sebagai akibat
terjadinya degenerasi dan jumlah folikel juga menyusut banyak. Dan resisten
terhadap rangsangan hormone. Pada
umumnya wanita diatas 40 tahun sering haidnya anovulatoar.
Pada
klimakterium terjadi penurunan produksi esterogen dan peningkatan
gonadotropin karena esterogen yang
dibuat menurun.
Pada saat
klimakterium terjadi perubahan fisik maupun psikis dari seorang wanita mulai
dari yang ringan sampai berat. Di Indonesia masa ini jarang dikeluhkan wanita
tetapi pada wanita barat hampai 25% mengeluh
seperti rasa panas dimuka, jantung berdebar. Di Indonesia keluhan saat
klimakterium jarang, dikaitkan dengan pola makan dan cara hidup. Uterus lambat
laun mengecil, ovarium atropi, Epitil vagian menipis, payudara mulai melembek
dan proses ini terus mencapai senium,
Dengan atropinya
ovarium maka esterogen akan turun dan produksi esterogen hanya dari kelenjar
suprarenalis
Dalam periode
klimakterium terdapat premenopause yang ditandai dengan munculnya
keluhan-keluhan klimakterium dan perdarahann uterus yang tidak teratur. Periode
perimenopause adalah waktu mnjelamg menopause dan setelah menopause dengan
keluhan sistimik yang bersangkutan dengan vasomotor amat menonjol. Periode
pasca menopause dengan gejala yang menonjol adalah keluhan urogenital- dimana
terjadi atropi genitalia, produksi lender menurun sehingga berakibat disparemi
( nyeri saat sanggama ).
Semua ini
diakibatkan karena penurunan produksi esterogen
Khasiat
esterogen pada umumnya adalah
1.Pematangan
genitalia-
1.a. Memacu maturasi vagina ,
tuba, uterus dan alat kelamin sekunder.
1.b.Memacu perkembangan stroms dsn
kelenjar payudara
1.c.Mempercepat pertumbuhan tulang
panjang dan penutupan epipise
2.Mengatur
distribusi lemak terutama daerah payudara,pinggul, shg berbentuk khas wanita
3.Dalam jumlah
besar berpengaruh terhadap pigmentasi kulit, terutama putting susu dan
genitalia
4.Merangsang
pertumbuhan otot uterus dan endometrium
5.Memiliki efek
metabolic
5.a.Mempertahankan brntuk dan
kelenturan kulit, serta struktur vaskuler
5.b.Menekan proses resorpsi tlg dan
antagonis hormone paratiroid
5.c.Menurunkan motilitas usus
5.d.Mempengaruhi pembentukan enzim
6.Mempengaruhi
faktor pembekuan darah , Faktor II,VII,IX, X ditingkatkan fungsinya
7.Meningkatkan
kadar plsminogen, menekan proses adhesi sistim trombosit
8.Meningkatkan
HDL, trigliserida, serta menurunkan LDL dan kadar cholesterol plasma
GEJALA/KELUHAN
SAAT KLIMAKTERIUM:
- VASOMOTORIK:
Disebabkan karena esterogen turun ,menyebabkan sentral otonom sistim
vasomotor tak seimbang dengan manifestasi- hot flush ( rasa panas di leher dan
muka ), vertigo, hiperhidrosis dan paraestesia
- KONSTITUSIONAL :
Keluhan ini berupa mudah tersinggung, sakit kepala, migraine,
palpitasi, mialgia
- PSIKIASTENIK DAN NEUROTIK :
Berupa depresi, insomnia, cemas, kelelahan somatic
- Gejala lain adalah;
Penurunan libido, disparenia, vaginitis atropikans dll.
SENIUM :
Pada saat ini
telah terjadi kesimbangan hormonal yang baru sehngga tak ada lagi ganguan
vegetatif maupun psikis. Yang menyolok adalah kemunduran alat tubuh dan
kemampuan fisik, sebagai prose menjadi tua. Tulang menjadi keropos (
osteoporosis )karena hormone steroid berkurang dan berkurangnya aktivitas
osteoblast.
Referensi :
- Ilmu Kandungan: Prof. DR Sarwono Prawiroharjo dkk
- Panduan Menopause : edisi I – Ali Baziad, Bioran Affandi diterbitkan POGI dan PERMI, 1997
- Peri dan Pasca menopause : Editor Ali Baziad, Wardojo Gadroen, Syarif Dharmasetiawan,H.Zain Alkaff Di Sidang Muktamar IDI Yoyakarta 1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar