1. ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL Dr.Wurjanto,SpPD-KGH
Divisi Ginjal – Hipertensi RSUD Dr.Moewardi Surakarta
2. Anatomi Ginjal Ginjal berjumlah 2 buah, berat + 150
gr (125 – 170 gr pada Laki-laki, 115 – 155 gr pada perempuan); panjang 5 – 7,5
cm; tebal 2,5 – 3 cm. Letak retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominale ,
ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I , bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi
berdiri letak ginjal kanan lebih rendah
3. Anatomi Ginjal Ginjal dilapisi : Luar : Capsula
Adiposa Dalam : Capsula Renalis Struktur ginjal : Bila dibuat irisan memanjang
dari medial ke lateral tampak dua bagian Cortex sebelah luar dan medulla
sebelah dalam
4. Anatomi Ginjal Cortex Tampak agak pucat Terdapat :
Corpusculi Renalis Tubuli Contorti Permulaan Tubulus Collectus Medulla :
Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Piramid Renalis , ujung piramid akan
menjadi Colix Minor , beberapa Colix Minor bergabung menjadi Colix Major ,
beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis Renalis dan berlanjut sebagari
ureter .
5. Anatomi Ginjal Pada Medulla ditempati : Ansa Henle,
sebagian pars descendens dan pars ascendens tubulus Henle Sebagian besar
tubulus Collectus
6. Vaskulerisasi Ginjal Mendapat darah dari A.Renalis
merupakan cabang dari Aorta Abdominalis. Sebelum memasuki ginjal A.Renalis
bercabang dua yaitu : Ramus Anterior dan Ramus Pasterior
7. Vaskulerisasi Ginjal Ramus ini bercabang 5 : A.
Segmentalis yang memvasculerisasi satu segmen ginjal. A. Segmentalis memberi
cabang A.Interlobaris dan memberi cabang A. Arcuata A. Arcuata memberi cabang
dalam cortex ginjal disebut A. Interlobularis . A. Interlobularis
bercabang-cabang menjadi Arteriole Afferent
8. Vaskulerisasi Ginjal Arteriolle Afferent menuju
Capsula Bowmani dan bercabang-cabang berupa Capiler. Capiler-capiler ini
bersatu menjadi Arteriolae Efferent Capiler-capiler pada Capsula Bowmani
disebut Glomerolus. Arteriollae Efferent membentuk anyaman pembuluh darah pada
Tubulus Contortus dan Tubulus Henle, sebagian memberi cabang ke Pelvis Renalis
disebut A. Recta A. Recta memvaskulerisasi tubulus Henle dan tubulus Colectivus
membentuk anyaman pembuluh darah menjadi V. Recta .
9. Nefron Secara mikroskopis ginjal terdiri dari
Nefron berjumlah + 2,4 Juta Nefron terdiri dari Glomerolus, dimana terjadi
proses filtrasi Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin
10. Nefron Secara morfologis ada 2 macam Nefron :
Nefron Cortical Terdapat di 2/3 bagian luar Cortex, + 85% jumlah Nefron
mempunyai Loop Henle pendek dikelilingi kapiler disebut P eritubuler Kapiler .
Nefon Juxta Medullary Dekat ke arah Medulla + 15% dari Nefron. Glomerolus lebih
besar, loop Henle lebih panjang dikelilingi kapiler peritubulus disebut Vasa
Retca
11. Glomerolus A.Renalis memvascularisasi ginjal
setelah bercabang-cabang akhirnya menuju masing-masing Nefron dalam bentuk
Arteriolle Afferent dan memasuki tubulus yang mengalami invagensesi yang
disebut Capsula Bowmani dan membentuk kapiler. Capsula Bowmani dan capiler ini
disebut Glomerolus . Capiler ini meninggalkan Glomerolus dan membentuk
Arteriolle Efferent, Arteriolle Efferent ini membentuk kapiler yang
mengelilingi tubulus
12. Tubulus Ginjal Setelah mengalami filtrasi, cairan
akan ditampung dan mengalami berbagai proses di tubulus ginjal. Tubulus
Proximalis Menampung hasil filtrasi Glomerolus, berkelok-kelok disebut Tubulus
Contortus Proximalis Loop of Henle : kelanjutan tubulus proximalis tidak
berkelok, terdiri dari : Pars Descenden, dibagi bagian tebal dan tipis Pars
Ascenden, dibagi 2 bagin tebal dan tipis Ansa Henle : pertemuan pars Ascenden
dan Descenden berupa lengkungan.
13. Tubulus Ginjal Tubulus Distalis , berkelok-kelok
dan berakhir menjadi Tubulus Arcuatus yang bermuara ke dalam Tubulus Colectivus
bergabung menjadi Ductus Papillaris Bellini dan menjadi Calix Minor Aparatus
Justa Glomerolus merupakan sel ginjal yang menghasilkan Renin. Sel ini terdapat
pada epithel tunik, media arteriole afferent di tempat arteriole ini memasuki
glomerolus
14. Fisiologi Ginjal Fungsi Ginjal : Mengendalikan
keseimbangan dengan cara : Mengatur keseimbangan air dalam tubuh Mengatur
keseimbangan elektrolit Mengatur keseimbangan asam basa Turut mengatur tekanan
darah Sebagai Eritrhopoetic System
15. Fisiologi Ginjal Mekanisme dasar fungsi ginjal
Pada dasarnya fungsi utama ialah membersihkan plasma darah dari zat-zat yang
tidak berguna bagi tubuh dengan cara : Filtrasi Reabsorbsi Sekresi Sintesa
16. Filtrasi Peristiwa Filtrasi di Glomerolus
berlangsung melalui 3 lapisan sel : Lapisan sel Endothel Capiler Membrana
basalis Lapisan Epitel Capsula Bowmani Tekanan Filtrasi = Tekanan Glomerolus –
(tekanan osmose + tekanan intra renal) e.g à 60mmHg-(32mmHg + 18mmHg) = 10mmHG
17. Faktor-faktor yang berpengaruh pada filtrasi
Glomerolus : Aliran darah ke ginjal Constrictie Arteriole Afferent Constrictie
Arteriole Efferent Rangsangan Simpatis Tekanan darah Tekanan Intra Kapsuler
Consentrasi protein plasma Luas protein plasma Permeabilitas membran
18. Reabsorbsi Mekanisme reabsorbsi: Transport aktif
perlu : Carrier Energi Transport pasif : Gradien kadar Gradien Listrik Zat-zat
yang direabsorbsi aktif: Glocosa, asam amino, Na + , K + Permeabilitas urea
< air à banyak urea dalam kencing Creatinin, inulin, manitol
permeabilitas = 0, jadi 100% terdapat dalam urin
19. Reabsorbsi dan sekresi pada berbagai lumen tubuli
Tubulus Proximalis : Glucose, as.amino dan protein 100% direabsorbsi. Air, Na +
, Cl - , K + 80% direabsorbsi Pars Descenden Loop Henle : sangat permeabel Pars
Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat reabsorbsi aktif Na + , Cl -
Tubulus Distalis : Permeabilitas air tergantung ADH Na + , Cl - , reabsorbsi
aktif Sekresi H + , K + , NH 3 -
20. Transport ion-ion pada tubuli Cl- : reabsorbsi
pada Loop Henle tebal, tubulus proximalis K+ : disekresi pada tubulus distal
HCO3- : direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian kecil dalam bentuk HCO3- H+ :
disekresi aktif pada tubulus proximalis bag distal
21. Urea : difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 – 50%
Kreatinin : Difiltrasi sempurna Tidak direabsorbsi Disekresi di tubulus
proximalis Inulin : Difiltrasi sempurna Tidak direabsorbsi Tidak disekresi
22. Clearance Clearance suatu zat = Jumlah mL plasma
yang dibersihkan oleh kedua ginjal dari zat tersebut dalam 1 menit . Clearance
zat X = kadar zat X dlm urin x jumlah urin kadar zat x dlm plasma Creatinin
Clearance = kadar Creatinin dlm urin x jumlah urin kadar Creatinin dlm plasma
Normal Lk : 98 – 156 cc/mnt Pr : 95 – 160 cc/mnt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar